Hampir dua bulan Bekerja @Jakarta

Hidup di Jakarta tidak akan ada habis-habisnya. Selalu berganti antara siang dan malam. Berputar seperti bulan yang mengelilingi bumi dan bumi yang beputar mengeliligi Matahari. Hidup di ibukota menuntut ketekunan, kelicikan dan semangat juang yang besar. Penuh tekanan dan penuh dengan persaingan. Setiap orang belomba untuk menjadi yang terbaik. Membuktikan pada orang lain bahwa dia bukanlah seorang pejuang.

Keinginan untuk tampil lebih baik, menjadikan orang kota terlalu sibuk untuk membuat prestasi mereka sendiri. Kurang peduli dengan lingkungan sekitar karena terlalu sibuk dengan diri sendiri. Tapi tahukah anda bahwa banyak sekali orang yang tinggal di kota yang merasa kesepian. Mereka akan mencari kesenangan dunia di luar sana. Tidak peduli kalau kesenangan itu akan berdampak buruk buat mereka. Mereka berani membayar mahal hanya untuk kesengan sementara.

Apakah aku salah satu diantara mereka?
Aku tidak tahu. Aku masih baru di kota ini. Masih hitungan bulan. Aku masih mencoba untuk mengerti pola kehidupan di kota ini. Mengamati sekitar ku untuk mengetahui bagaimana mereka saling berinteraksi.

Apakah aku akan menjadi seperti mereka?
Aku juga tidak tahu. Apa yang aku lakukan saat ini masih di dalam batas normal. Aku bekerja seperti yang lainnya juga. Karena masih baru, aku belum memutuskan akan seperti apa aku kelak.

Apakah aku juga sesibuk mereka?
Ya. Aku sibuk bekerja. Kesibukan ku berbeda dengan mereka. Tapi kami tetap saja sama-sama sibuk bekerja. Menjadikan ku kurang peduli dengan lingkunganku.

Apakah aku bahagia?
I have no Idea. Dulu, bekerja di kota merupakan salah satu keinginan terbesar ku.Namun, setelah aku menjalaninya, aku tidak berani menjawab ya aku bahagia. Karena pada kenyataannya aku tidak tahu. Ketika aku keluar bersama dengan teman-teman ku, aku tertawa seperti mereka. Bahagia bersama mereka. Namun, semua akan kembali ke rutinitas awal ketika pertemuan itu berakhir. Apakah hal itu bisa dikatakan kebahagian? silahkan simpulkan sendiri.

Jadi apa yang aku inginkan?
Bodohnya aku karena aku tidak bisa menjawab pertanyaan ini. apa yang aku inginkan? aku tidak tahu. Bagaimana mungkin aku hidup tanpa mengetahui apa yang aku inginkan. Tapi itu lah kenyataannya. Aku sedang mencarinya dan sedang belajar untuk menentukannya.

Aku mencoba mengubah pola pikirku agar lebih terbuka dengan hal baru. Aku mensyukuri setiap hari yang boleh aku lewati. Karena itu berarti bahwa hari yang baru, keesokan harinya, akan datang. Aku mencoba melakukan hal-hal terbaik setiap hari.

Semoga aku bisa menemukan apa tujuan hidupku. Sehingga aku bisa mulai meraih dan mewujudkannya. 🙂